Selasa, 15 Mei 2018

pola lantai tari

0


Pola Lantai Gerak Tari Tunggal Nusantara
Pola lantai adalah pola atau denah yang dilakukan oleh seorang penari dengan perpindahan, pergerakan dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari.
  Berikut adalah contoh gambar pola lantai Tari.

1.      Bentuk Garis Pergeseran
Yang dimaksud dengan bentuk pergesran atau gerak adalah bentuk garis gerak pada pola lantai. Ada dua jenis garis pergeseran, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pola lantai gerak garis lurus yaitu gerak pergeseran penari menganut garis lurus. Sedangkan pola lantai gerak garis lengkung yaitu pergeseran penari yang dilakukan dengan menggunakan gerak garis lengkung.


2.      Jumlah Perpindahan Posisi
Unsur lain penyusunan pola lantai tari adalah dengan hitungan gerak perpindahan posisi menari. Perpindahan satu posisi ke posisi lain tersebut menciptakan sebuah ruang gerak sesuai yang diinginkan.


Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
1.   Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
2.    Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.
3.   Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kana atau ke kiri.
4.    Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.


Selasa, 24 April 2018

Macam-macam tari daerah dan properti yang digunakan

0

Macam-macam Tari daerah beserta properti yang digunakan

Berikut ini adalah daftar beberapa nama tarian dengan properti yang digunakan


  1. Tari Serimpi merupakan sebuah tarian klasik dari Yogyakarta. Tarian ini ditampilkan oleh empat orang penari wanita yang cantik dan anggun. Kata serimpi itu sendiri berarti empat. Properti tari yang digunakan di antaranya adalah jebeng, cundrik atau keris kecil, pistol, jemparing, dan tombak pendek.
  2. Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti utama.
  3. Tari topeng adalah adalah tarian yang penarinya mengenakan properti topeng. Ada beberapa macam tari topeng yang ada di negara kita, antara lain sebagai berikut : Topeng Dayak, Topeng Bali, Topeng Cirebon (klana), Topeng Malang, Topeng Reog, dan Topeng Ireng.
  4. Tari Rangguk Ayak yang yang berasal dari daerah Jambi menggunakan properti berupa rebana. Kata rangguk berarti “tari”, rangguk ayak  berarti  tari ayak.
  5. Tari gong atau disebut juga dengan nama kancet ledo adalah tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur. Tarian ini ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik pengiringnya. Tarian ini biasanya ditarikan di atas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.
  6. Tari Remo adalah salah satu tarian untuk penyambutan tamu agung, yang ditampilkan baik oleh satu atau banyak penari. Tarian ini berasal dari Provinsi Jawa Timur. Properti yang digunakan dalam tari remo yaitu sabuk dan keris yang dipakai di pinggang serta dipaha kanan ada slendang yang menggantung sampai kemata kaki.
  7. Tari Kipas Pakarena merupakan tarian yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Kata pakarena sendiri berasal dari bahasa setempat yakni karena yang berarti main. Tarian ini merupakan salah satu tradisi di kalangan masayarakat Gowa yang masih dipertahankan sampai saat ini. Properti yang digunakan dalam Tari kipas pakarena adalah kipas.
  8. Tari Lilin berasal dari Sumatera Barat pada dasarnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekelompok penari dengan diiringi sekelompok musisi. Para penari ini akan membawa lilin yang menyala pada piring yang dipegang pada setiap telapak tangan mereka. Penari ini akan menarikan tarian berkelompok dengan memutar piring yang memiliki lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut selalu horisontal, dan lilin padam.
  9. Tari Baksa Kambang. Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita. Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai tari penyambutan tamu. Properti yang digunakan dalam Tari Baksa Kambang adalah rangkaian bunga.
  10. Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Properti yang digunakan dalam Tari Kuda Kepang adalah kuda kepang(ebeg).
  11. Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara kesatria melawan raksasa. Properti yang digunakan dalam Tari Bambangan Cakil adalah keris.
  12. Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat. Biasanya, tarian ini dibawakan oleh 30 pria dan wanita. Tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan iringan musik drum, flute, bia (sejenis musik tiup). Para penari pria biasanya mengenakan parang dan salawaku (perisai) sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan).
  13. Tari Angguk adalah tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta dan menceritakan kisah tentang Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono dalam Serat Ambiyo. Tarian ini dimainkan secara berkelompok oleh 15 penari wanita yang berkostum menyerupai serdadu Belanda dan dihiasi gombyok barang emas, sampang, sampur, topi pet warna hitam, dan kaos kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam. 
  14. Legong merupakan sekelompok tarian klasik. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. Properti yang digunakan dalam Tari Legong adalah rangkaian kipas.
  15. Tari Payung adalah tari tradisional dari Sumatra Barat. Tarian ini membawakan cerita tentang hubungan asmara di antara muda-mudi. Payung menjadi atribut penting dalam tarian ini, sebagai perlambang penyatuan tujuan dua insan menuju kebahagiaan cinta. Properti wajib yang digunakan dalam pementasan tari ini adalah payung yang dibawa penari lelaki mengusung simbol sebagai pelindung.




Sumber:


http://yayangellina.blogspot.co.id/2014/09/seni-tari.html
http://www.mikirbae.com/2014/10/properti-tari.html

Tari Kancet Papatai

0

Tari Kancet Papatai

Tari Kancet Papatai merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur. Tarian ini menggambarkan tentang keberanian para pria atau ajai suku Dayak Kenyah dalam berperang, mulai dari perang sampai dengan upacara pemberian gelar bagi pria atau ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya. Dalam setiap penampilan tari kancet papatai yang ditarikan oleh pria atau ajai, para wanita biasanya akan mengikuti tarian kancet papatai melalui 2 jenis tarian kancet yang berbeda, diantaranya:
  • Tari Kancet Ledo, yaitu tari yang menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.

  • Tari Kancet Lasan, menggambarkan kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yang dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan pada gerak-gerak burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon.
Gerakan Tarian Papatai didominasi oleh gerakan yang gesit, lincah dan akrobatik. Pada gerakannya tarian ini diawali dengan tarian dan gerakan teatrikal dari para penari. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan dan juga teriakan yang saling memprovokasi. Kemudian setelah itu muncul gerakan saling serang dari kedua para penari. Namun pada saat gerakan saling serang tersebut sering kali ada gerakan jeda, yakni saat dimana mereka terlihat beristirahat tetapi masih dengan kuda kuda dan diselingi dengan gerakan tari berputar-putar yang menggambarkan mereka selalu siap siaga jika ada serangan mendadak dari musuh mereka. 


Langkah sederhana melakukan gerak tari Kancet Papatai

  1. Melompat-lompat kecil sambil berputar dengan tangan yang satu seakan memegang pedang dan yang satunya lagi seakan memegang tameng.
  2. Berjalan ke depan dan ke belakang dengan satu tangan menghunuskan pedang, kemudian kedua tangan bertemu.
  3. Kedua kaki dilebarkan dan kedua tangan membuka dan menutup.
  4. Kedua kaki berjingkat, melompat kecil, seraya kedua tangan secara bergantian berputar.


Sumber:
https://sumber.com/jalan-jalan-kuliner/kalimantan-timur/budaya-kalimantan-timur/sumber/tari-kancet-papatai.html
http://www.tradisikita.my.id/2015/01/14-tari-tradisional-dari-kalimantan.html

Senin, 31 Oktober 2016

Bilangan dalam Bentuk Persen

1

PEMBELELAJARAN UNTUK KELAS 4

Topik:
Pembelajaran Bilangan dalam bentuk persen
Tujuan:
Supaya siswa dapat mengetahui penggunaan persen dalam kehidupan sehari-hari
Langkah-langkah pembelajaran:
Pembukaan
Guru menyuruh siswa memimpin do’a sebelum pelajaran dimulai.
Guru sedikit mengingatkan pembelajaran sebelumnya
Inti
  1. Guru menerangkan bilangan dalam bentuk persen terlebih dahulu.
  2. Kemudian siswa disuruh menyebutkan bentuk persen dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Guru memberikancontoh kepada siswa membuat iklan atau pamflet .
  4. Setelah siswa paham, langkah selanjutnya siswa di beri tugas untuk membuat iklan atau pamphlet mengenai bentuk persen dalam kehidupan sehari hari baik dengan menggunakan MS WORD maupun MS power point.
  5. Kemudian siswa mempresentasikan hasil kerjanya.

Penutup
Guru menilaihasil kerja siswa

Mengevaluasi dan merefleksi pembelajara hari ini.

Selasa, 25 Oktober 2016

Mengintegrasikan TIK

0

Pembelajaran TIK
Hari Selasa, 25 Oktober 2016

Meteri
-       Dapat menganalisis perbedaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK dengan yang bukan
-       Dapat menjelaskan langkah” dalam menyusun RPP yeng mengintegrasikan TIK
-       Dapat menyusun RPP yang mengintegrasikan RPP

kegiatan inti a
Kegiatan inti b
-  Siswa membaca sebuah paragraf
-    Siswa membaca sebuah paragraf
-  Siswa mendiskusikan dalam kelompok tentang teks tersebut dan menggolongkan kedalam jenis bentuk paragraph deskripsi.
-    Siswa mendiskusikan dalam kelompok tentang teks tersebut dan menggolongkan kedalam jenis bentuk paragraph deskripsi.
-  Siswa menuliskan karakteristik teks tersebut
-    Siswa menuliskan karakteristik teks tersebut
-  Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
-    Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
-  Siswa lain menanggapi dan memberikan masukan
-    Siswa lain menanggapi dan memberikan masukan
-  Siswa menulis pokok-pokok pengamatan
-    Siswa menulis pokok-pokok pengamatan
-  Siswa ditugasi mengamati kantin sekolah
-    Siswa ditugasi mengamati kantin sekolah
-  Siswa secara perorangan menuliskan paragrap deskripsi dari hasil observasi di kantin
-    Siswa secara perorangan  menuliskan paragrap deskripsi menggunakan media MS word
-  Siswa memasang hasil kerjanya dalam papan pajangan setelah mendapat rekomendasi dari guru
-    Mengemailkan hasil kerjanya

Persamaan
Perbedaan
Kegiatan inti a
Kegiatan inti b
1.        Ada kegiatan belajar membaca
ditulis manual dan di pajang di papan panjang
ditulis di MS Word dan di e-mailkan dan tanggapan melalui mailing list.
2.        Diberi ruang untuk melaksanakan diskusi


3.        Menghasilkan menuliskan karakteristik sebuah teks bacaan


4.        Mempresentasikan hasil diskusi


5.        Kegiatan tersebut memberi ruang untuk memberikan tanggapan dan masukan


6.        Melakukan kegiatan di kantin


7.        Memajang hasil karya



Tantangan abad 21
-          Keterampilan melek TIK
-          Keterampilan berfikir kritis
-          Keterampilan memecahkan masalah
-          Keterampilan berkomunikasi efektif
-          Keterampilan kerjasama secara kolaboratif
Peran guru dalam mengintegrasikan TIK :
-          Fasilitator, Pelatih, Pengarah, teman belajar, Pengantar, kolabolator
-          Dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar.
Peran siswa dalam mengintegrasikan TIK:
-          Partisipan aktif
-          Menghasilkan dan berbagi ilmu pengetahuan / keterampilan serta berpartisipasi layaknya seorang ahli
-          Belajar secara individu
Prinsip Integrasi TIK
-          Aktif (siswa terlibat aktif)
-          Konstruktif (mengembangkan ide baru)
-          Kolaboratif
-          Antusiastik
Langkah-langkah membuat RPP yang mengintegrasikan TIK
-          Menentukan topik
-          Tujuan pembelajatan
-          Menentukan aktivitas pembelajaran memanfaatkan TIK (seperti modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan ajar on-line di internet atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Sumber :

Ahmadi, Farid. 2016. Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK. Semarang: PGSD UPP Ngaliyan

Selasa, 04 Oktober 2016

Bahasa Indonesia

0

BAHASA INDONESIA
Sifat Dalam Kehidupan
Bacalah teks dialog di berikut ini!
Diskusikan karakter tokoh-tokoh yang ada padateks.
Udin           : “Bu, tadi pagi aku berkunjung ke pabrik es krim. Sambil melihat-lihat pabrik, kami melihat cara pembuatan dan mencicipi es krim.”
Mutiara       : “Kakak tidak dibawakan es krim dari pabrik tempat kamu berkunjung? Itu kan makanan kesukaan kakak.”
Udin           : “Kalau aku bawa es krim dari pabrik, nanti meleleh, kak. Aku tahu kok, kakak suka sekali es krim. Tadi aku membeli es krim di warung dekat rumah pakai uang jajanku. Ini es krimnya, Kak!”
Mutiara       : “Terima kasih ya, Udin.” “Kamu memang adikku yang baaaaaaiiiiiiiiiik!”
Ibu              : “Jangan lupa berdoa sebelum makan, Mutiara. Dengan begitu kamu mensyukuri makanan yang dianugerahkan oleh Tuhan.”



Post by Selfi D.P. on 4 Oktober 2016

Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru SD/MI Kelas III Tematik Terpadu Tema 2 .Jakarta.

BERAGAMA

0

MEMBACA

TEMPAT IBADAH UMAT BERAGAMA
Kita harus bersyukur Tuhan menciptakan benda-benda dengan beragam wujudnya. Dengan wujud yang berbeda, aneka  benda di alam saling melengkapi. Contohnya dalam membuat sebuah bangunan. Kita memerlukan campuran batu bata, pasir, semen, dan air agar batu bata dapat merekat dengan kuat. Batu bata tidak akan dapat merekat dengan kuat tanpa semen. Semenpun tidak akan menjadi perekat yang baik tanpa air. Kita menemukan banyak bangunan di sekitar kita. Salah satu fungsi bangunan adalah sebagai tempat beribadat. Bangunan sebagai tempat beribadat beraneka ragam bentuknya.  Umat Islam melaksanakan ibadah shalat 5 waktu bisa di rumah ataupun di Masjid. Umat Kristen Protestan dan Katolik melaksanakan ibadah di Gereja. Umat Hindu di Pura. Umat Buddha melaksanakan ibadahnya di Wihara, dan umat Khonghucu di Klenteng.



Post by Selfi D.P. on 4 Oktober 2016
Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru SD/MI Kelas III Tematik Terpadu Tema 3 .Jakarta.